Sesungguhnya yang paling mulia dari kamu sekalian ialah yang paling taqwa

Segala puji dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT semoga kita semua senantiasa dalam bimbingan dan lidungan-NYA. Salam dan Shalawat selalu kita haturnya kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW, semoga Allah senantiasa menaikkan derajatnya ketempat yang paling mulia. Amin.

Tak seorangpun yang diperkenankan untuk mengaitkan segala pujian dan selaan, cinta dan benci, loyal dan memusuhi, memberikan kesejahteraan dan melaknat, kecuali dengan standar ketaqwaan.

ALLAH SWT berfiman :
"Wahai segenap manusia, sesungguhnya kami ciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saliang mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia dari kamu sekalian ialah yang paling taqwa !" (QS. Al-Hujurat : 13).


"Ingatlah, sesungguhnya para wali (kekasih Allah), tak ada rasa takut bagi mereka dan tidak berduka cita, yaitu mereka yang beriman dan bertawakal !" (QS. Yunus : 62-63).


"Iutlah surga yang kami wariskan kepada orang yang bertaqwa dari hamba kami". (QS Maryam : 63)


Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya keluarga Abu Fulan, Bukanlah mereka itu wali (kekasih dan pendukung aku). Tetapi wali (kekasih dan pendukungku) ialah Allah dan orang-orang mukmin yang shaleh" (HR Bukhari, Muslim dan Ahmad)


"Ingatlah para wali (kekasihku) adalah orang-orang yang bertaqwa dimanapun mereka dan siapun". (HR Hakim)


"Sesungguhnya Allah telah menghilangkan darimu kesombongan jahiliyah. Keturunan manusia itu terbagi dua, mukmin yang taqwa dan sipendurhaka yang celaka. Manusia itu semua dari Adam dan Adam dari tanah". (HR Abu Dawud dan TIrmidzi)


"Tidaklah bangsa arab lebih utama dari bangsa non arab, orang non arab tidak lebih mulia dibanding orang arab, tidak pula yang berkulit putih lebih afdhal dari yang berkulit hitam dan juga yang berwarna hitam atas yang putih, kecuali dengan taqwa". (HR Ahmad)

Jadi penyebutan yang mengatas namakan Al-Wala (keloyalitasan), negara, pengutamaan dan penisbatan kepad orang muslim atau syeikh tidak lain dimaksudkan untuk dikenali dan diketahui agar ia berbeda dari ayng lain. Sedangkan pujian, cacian, cinta, benci dan permusuhan itu tidak lain adalah hal-hal yang dengannya ALLAH menurunkan kitab-NYA. Maka jika ia seorang mukmin, wajib bagi mkmin lainnya dari kalangan manapun mendukungnya. Dan jika ia seorang kafir, wajibbagi mukmin dari kalangan manapun untuk meniadakan dukungan baginya. Sebagaimana ALLAH SWT berfirman :

"Sesungguhnya wali (pendukung) kamu ialah ALLAH, Rasul-NYA dan orang-orang yang beriman yang menegakkan shalat, membayar zakat lagi mereka ruku' (tunduk) kepada Allah. Dan barang siapa mengangkat Allah dan Rasul-NYA serta orang beriman sebagai wali, maka sesungguhnya golongan Allah itu menang!" (QS Al-Maidah 55-56)


"Hai orang-orang beriman, janganlah kalian menjadikan orang yahudi dan nasrani sebagai wali (kekasih atau pendukung), sebagian mereka atas sebagian yang lain !" (Al-Maidah : 51)


"Dan orang mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka wali (pendukung) bagi sebagian yang lain !. (At-Taubah ; 71)


"Janganlah kalian menjadikan musuhku dan musuhmu sebagai wali (pendukung atau kekasih) !. (QS Al-Mumtahanah : 1)


"Adakah kalian angkat dia (syetan) dan anak cucunya sebagai wali selain aku, padahal mereka adalah sebagai musuh bagimu ? Sejahat-jahatnya penggantiku bagi orang yang zhalim". (Al-Kahfi : 50)


"Kamu tidak akan mendapati sesuatukaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari pada-Nya". (QS Al-Mujadalah 22)

.........................bersambung........................

Related Post: